Senin, 28 November 2011

Leadership

 Leadership (Kepemimpinan) adalah suatu kemampuan yang dimiliki setiap individu manusia dalam menentukan kebijakan atau sikap dalam menyelesaikan sebuah masalah. 
Leadership pada umumnya dimiliki setiap individu manusia, akan tetapi sejauh mana leadership yang kita miliki dapat diukur pada sebuah organisasi atau interaksi dengan orang lain dalam menentukan sebuah penyelesaian masalah.
Leadership yang baik sangat dibutuhkan di dalam berorganisasi atau berkarir di segala bidang. karena kemampuan leadership yang baik mempengaruhi prestasi di dalam berorganisasi dan berkarir.
Sebaiknya mulai dari sekarang kita belajar untuk dapat memiliki leadership yang baik, di bawah ini ciri - ciri seorang pemimpin dikutip dari suaramedia.com

Ciri-Ciri Seorang Pemimpin: 
 
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, karisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Kepemimpinan Yang Efektif 

Barangkali pandangan pesimistis tentang keahlian-keahlian kepemimpinan ini telah menyebabkan munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan. Terdapat nasehat tentang siapa yang harus ditiru (Attila the Hun), apa yang harus diraih (kedamaian jiwa), apa yang harus dipelajari (kegagalan), apa yang harus diperjuangkan (karisma), perlu tidaknya pendelegasian (kadang-kadang), perlu tidaknya berkolaborasi (mungkin), pemimpin-pemimpin rahasia Amerika (wanita), kualitas-kualitas pribadi dari kepemimpinan (integritas), bagaimana meraih kredibilitas (bisa dipercaya), bagaimana menjadi pemimipin yang otentik (temukan pemimpin dalam diri anda), dan sembilan hukum alam kepemimpinan (jangan tanya). Terdapat lebih dari 3000 buku yang judulnya mengandung kata pemimipin (leader). Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif tidak perlu diulas oleh sebuah buku. Guru manajeman terkenal, Peter Drucker, menjawabnya hanya dengan beberapa kalimat: "pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas dan nyata.

Kepemimpinan Karismatik 

Max Weber, seorang sosiolog, adalah ilmuan pertama yang membahas kepemimpinan karismatik. Lebih dari seabad yang lalu, ia mendefinisikan karisma (yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah") sebagai "suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau paling tidak daya-daya istimewa. Kemampuan-kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi dianggap sebagai kekuatan yang bersumber dari yang Ilahi, dan berdasarkan hal ini seseorang kemudian dianggap sebagai seorang pemimpin.
Kita selalu menghadapi tantangan baru yang tidak ada habisnya di tempat kerja seperti re-organisasi, perampingan, dan "pengurangan." Kita dihadapkan pada pertanyaan, "Bagaimana kita bisa memimpin dalam badai perubahan?" Mungkin nampak sulit saat itu dan keputusan yang dibuat akan menentukan keluaran jangka pendek dan panjang. Saya akan membagi dengan Anda lima teknik kepemimpinan agar Anda tetap pada jalur kala menghadapi saat sulit.

1. Integritas

Saya meletakkan ini pertama kali karena kurangnya integritas akan merusak profesionalisme Anda, sebagai seorang pemimpin, seseorang yang mengambil langkah panjang. Kurangnya integritas akan membuat pahlawan menjadi musuh. Misalnya, "WorldCom dulunya adalah favorit dimata komunitas bisnis. Revenue, keuntungan serta pertumbuhan yang tinggi; WorldCom telah mengalahkan pesaing-pesaingnya. Kemudian ditemukan adanya ketidakwajaran dalam gross accounting yang dianggap sebagai profit yang mengejutkan. Anda lihat, manajemen membuat keputusan, "Apakah saya akan melanjutkan untuk menopang pertumbuhan yang bagus dan bisa melihat pada diriku atau harus menghabiskan buku-buku akuntansi dan menghabiskan sisa hidupku menutupi kekurangan integritas ini? Situasi memalukan yang terjadi di WorldCom juga terjadi di AT&T, Sprint, dan industri lainya yang harus memangkas biaya dan harus menghentikan ribuan karyawannya agar bisa berkompetisi dengan angka palsu WorldCom. Kurangnya integritas di WorldCom tidak hanya mempengaruhi perusahaan tapi juga kelangsungan hidup ribuan karyawan dan industri secara keseluruhan.
Baru-baru ini saya berbincang-bincang dengan anggota Dewan Kota yang disegani di masyarakat. Saya bertanya apa rahasia kesuksesannya saat dia ada di dewan ? Dia menyebutkan salah satu iklan politis yang ditujukan padanya, "Saat Anda berada di dewan, saya tidak suka cara Anda dipilih, tapi saya menghargai bagaimana Anda dipilih karena Anda konsisten dengan suara dan memiliki kepentingan yang sama. Tanyakan pada diri Anda keputusan apa yang Anda ambil dengan tepat untuk jangka panjang? Konsisten dengan tindakan Anda, apakah terkait dengan manajemen, tim, atau keluarga.

2. Pengetahuan

Dengan perubahan yang semakin cepat setiap harinya, maka penting bagi Anda untuk mendapatkan pengetahuan untuk menguasai perubahan-perubahan ini. Anda memilikinya tidak hanya untuk diri sendiri, tapi untuk tim dan manajemen Anda. Seperti yang sering saya katakan, "Tidak sekedar mendapatkan jawaban yang benar, tapi mendapatkan jawaban yang tepat lebih cepat daripada sebelumnya." Seringkali saat program teambuilding siswa menanyakan, "Saya tidak tahu dimana menemukan jawaban." Kemudian saya katakan, "Itu adalah jawaban yang tidak bisa diterima." Karena bagian dari seorang pemimpin adalah memiliki ketrampilan untuk menemukan jawaban yang tepat. Dengan Internet, ruang kelas dan training online, mentor, dsb., pengetahuan ada di ujung jari Anda. Tantang tim Anda untuk menggunakan sumber untuk mendapatkan pengetahuan menguasai tantangan mereka. Dengan mendapatkan pengetahuan ini, Anda bisa menavigasi tim Anda melalui lautan perubahan dan mencapai tujuan Anda.

3. Ketegasan

Anda pernah melihatnya. Mereka menunggu informasi, kemudian lebih banyak informasi sebelum membuat keputusan. Kemudian membutuhkan lebih banyak informasi untuk mendukung informasi yang sudah mereka miliki. Lalu mereka membuat komite untuk menganalisa informasi. Kemudian menunggu waktu yang sempurna untuk membuat keputusan. Anda tahu yang saya maksud. Seseorang yang Anda kenal? Buatlah keputusan! Hal baik terjadi ketika Anda bertindak, tumbuh, berdaptasi, dan tim Anda akan tumbuh. Tidak ada waktu yang sempurna untuk membuat keputusan. Pemimpin membuat keputusan berdasarkan pengalaman mereka sebelumnya, menerapkan keputusan pada tindakan, dan bertahan dan mengadaptasi keputusan jika dibutuhkan. Tapi buat keputusan. Kualitas terburuk yang bisa Anda tunjukkan pada team adalah ketidak-tegasan. Menurut Anda apa yang dilihat tim saat Anda tidak bisa membuat keputusan? Buat keputusan dan kerjakan.

4. Visi

Ini adalah kemampuan tidak hanya melihat apa yang ada saat ini – setiap orang bisa melakukannya – ini adalah kemampuan melihat masa depan. Pemimpin yang menonjol tidak hanya melihat timnya atas apa yang bisa mereka kerjakan sekarang, tapi mereka bisa menjadi apa, dan mendapatkan gambaran dari mereka. Para pemimpin ini secara konsisten mengkomunikasikan dan melatih anggota tim mereka untuk mencapai visinya. Salah satu cara terbaiknya, dan metode yang paling sedikit digunakan, untuk menyampaikan visi Anda pada pertemuan tim (Teambuilding dan Ketrampilan Coaching untuk hasil yang menonjol). Setiap pertemuan harus dimulai dengan visi, misi dan sasaran tim; dan sisa pertemuan harus terikat dengan visi. Misalnya, porsi motivasi pertemuan harus terkait dengan visi, porsi informasi pertemuan harus mengena dengan visi, porsi training pertemuan harus terkait dengan visi, dsb. Serta, luangkan waktu untuk mengembangkan visi personal anggota tim Anda dan tunjukkan mereka bagaimana bisa mencapai tujuan personal mereka yang terkait dengan visi secara keseluruhan. Dengan mengkomunikasikan visi secara konsisten, tim Anda akan bergerak sesuai dengan tujuan, rasakan secara personal perubahan yang dihasilkan, dan mencapai tujuan dengan lebih cepat.

5. Tidak mementingkan diri sendiri

Stephen Covey, dalam bukunya yang sukses Seven Habits of Highly Effective People, tuliskan bahwa pemimpin sejati harus bersedia membantu orang yang dipimpinnya. Pemimpin harus mampu menyerahkan dirinya untuk kebaikan tim." Dengan kata lain, tidak mementingkan diri sendiri dalam kata-kata dan tindakan. Tidak mementingkan diri dalam memuji orang lain, di publik, terlebih di hadapan manajemen. Tidak mementingkan diri sendiri untuk meluangkan waktu untuk mendengarkan, mendengarkan kekhawatiran tim. Sebuah survey manajemen mengatakan bahwa rata-rata manajemen waktu menginvestasikan dengan "murni menjelaskan" pada karyawan dalam setahun hanya membutuhkan dua jam – hanya dua jam! Yang dimaksud dengan waktu "murni menjelaskan" adalah mendengarkan dengan kontak mata, pengakuan, dan tidak menjawab telepon saat mendengarkan, dan tidak menjawab telepon saat mendengarkan, tidak bicara dengan orang lain saat mendengarkan, dsb. Tidak mementingkan diri sendiri dalam kemampuan membantu tim Anda. Apakah ini kemampuan untuk membantu panggilan telepon yang sulit, melangkah dan memindahkan hambatan anggota tim, atau " disamping" anggota tim di saat yang berat. Percayalah, anggota tim Anda akan ingat Anda dan menghargainya.
Oleh: Ed Sykes adalah seorang ahli, penulis, pembicara profesional dan pelatih di bidang kepemimpinan, motivasi, stress management, layanan pelanggan, dan team building.

Membentuk Jiwa Kepemimpinan Yang Baik

Rasulullah telah wafat dan tidak satupun ilmu yang menyangkut kebaikan umatnya baik dunia maupun akhirat melainkan telah beliau ajarkan kepada kita. Tidak satupun perkara baik itu yang menyangkut urusan yang kecil maupun besar melainkan kita akan menemukan tuntunannya dalam Al-Quran maupun hadits baik secara tersurat maupun tersirat. Beliau telah mengajarkan kita mulai dari adab yang kecil seperti buang hajat sampai masalah kenegaraan.

Apalagi berhubungan dengan masalah kepemimpinan, tidak ada di dunia ini suri tauladan yang lebih baik dari Rasulullah, baik sebagai pemimpin negara, pasukan maupun pemimpin keluarga.

Rasulullah telah mengajarkan kita bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik, baik itu melalui lisannya yang mulia maupun kehidupan beliau sehari-hari yang tidak ragu lagi beliau adalah pemimpin terbaik sepanjang zaman yang tidak lain menunjukkan kesempurnaan islam sebagai aturan hidup.

Karakteristik seorang pemimpin yang baik dengan mencontoh Rasulullah sesuai pemahaman para salafus sholih, dimana seorang pemimpin yang baik adalah yang memiliki beberapa sifat diantaranya: beriman, adil, ikhlas, perhatian, amanah, sabar, dll. sumber : www.suaramedia.com

Dari kutipan di atas dapat diambil kesimpulan jiwa kepemimpinan atau leadership dimiliki setiap individu, sebaik mana jiwa kepemimpinan itu sendiri kita miliki tergantung dari diri kita sendiri.
Jadilah seorang pemimpin yang baik, arif dan bijaksana di dalam memimpin dan menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar